Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Geliat 'Kartini' asal Tuban Bebaskan 2.000 Ibu dari Buta Huruf

Gambar
                                                                 TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Ada 20 ibu di Dusun Santren, Desa Banjarwoto, Kecamatan Bangilan, Tuban, yang serius belajar mengeja kata-kata, Senin (20/4/2015). Bunyi kata yang keluar dari bibir para wanita lanjut usia itu terdengar patah-patah. Sang guru, perempuan muda itu tersenyum. Ia paham betul, lidah para siswa sudah agak kaku. Ibu guru berbaju putih itu beberapa kali mengulangi, hingga suara ejaan para siswa terdengar fasih. Nunuk Fauziyah, nama guru muda itu. “Saya merasa terpanggil untuk berproses dengan ibu-ibu dan masyarakat,” ujarnya usai mengajar. Ibu-ibu di Dusun Santren, sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Tuban, itu hanya sebagian kecil dari lansia yang dilayani Nunuk Fauziyah dan para relawan lainn...

Dirikan Koalisi Perempuan Ronggolawe, Nunuk Kawal Perlindungan Perempuan

Gambar
  SURYA.co.id | TUBAN - Selepas lulus kuliah S1, Nunuk Fauziah mendirikan Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR). Di luar urusan mengajar baca tulis, ia bersama teman-temannya mendorong 30 persen keterwakilan perempuan duduk di kursi DPRD sesuai UU 30/2004.  “Kami sempat mendorong perempuan supaya nyaleg, tujuannya supaya ketika jadi anggota DPRD bisa memperjuangkan nasib perempuan,” ungkapnya. Ia juga mengawal terbentuknya perda perlindungan terhadap perempuan dan anak. Katanya, semakin ada aksi, semakin tahu kebutuhan perempuan dan anak. Puncaknya, dua tahun setelah mendirikan KPR, diketahui banyak kasus pemerkosaan dan kekerasaan, korbannya adalah kaum perempuan dan anak-anak. Anehnya, pihak pemerintah waktu itu menganggap persoalan yang dialami kaum perempuan sebagai persoalan pribadi.  Karena pihak pemerintah terkesan meremehkan kasus-kasus itu, Nunuk menggandeng LSM lain untuk menyuarakan pembuatan perda. “Persoalan itu persoalan negara. Kami kirim surat k...